Indonesia menghadapi tantangan serius dalam pengelolaan sampah plastik. Data dari Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) Kemen...
Indonesia menghadapi tantangan serius dalam pengelolaan sampah plastik. Data dari Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menunjukkan bahwa pada tahun 2024, dari 273 kabupaten/kota yang melaporkan, total timbulan sampah mencapai 27,28 juta ton per tahun. Dari jumlah tersebut, 38,35% atau sekitar 10,46 juta ton tidak terkelola dengan baik[1]. Selain itu, proyeksi menunjukkan bahwa pada tahun 2025, timbulan sampah plastik di Indonesia akan mencapai 9,9 juta ton, setara dengan 13,98% dari total volume sampah[2].
Salah satu solusi inovatif untuk mengurangi timbunan sampah plastik adalah dengan memanfaatkannya sebagai bahan baku pembuatan paving block. Paving block dari sampah plastik dibuat dengan mencampurkan limbah plastik dengan bahan lain seperti pasir atau semen, menghasilkan produk yang memiliki fungsi serupa dengan paving block konvensional, namun lebih ramah lingkungan[3].
Penelitian dan Implementasi
Beberapa penelitian telah dilakukan untuk menguji efektivitas penggunaan sampah plastik dalam pembuatan paving block. Misalnya, penelitian yang memanfaatkan limbah plastik jenis Polyethylene Terephthalate (PET) sebagai bahan pengganti sebagian semen dalam pembuatan paving block. Hasilnya menunjukkan bahwa paving block dengan campuran plastik PET memenuhi standar mutu D, yang cocok untuk perkerasan taman dan penggunaan lainnya[4].
Contoh penerapan nyata dari inovasi ini dapat dilihat pada kegiatan mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Negeri Malang di Desa Sumbergondo. Mereka mengolah sampah plastik menjadi paving block, sebuah langkah kreatif yang tidak hanya membantu mengurangi limbah plastik, tetapi juga memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat desa[5].
Manfaat Paving Block dari Sampah Plastik
Pemanfaatan sampah plastik sebagai bahan baku paving block menawarkan berbagai manfaat, antara lain:
- Pengurangan Sampah Plastik: Mengurangi jumlah sampah plastik yang berakhir di tempat pembuangan akhir atau mencemari lingkungan.
- Produk Ramah Lingkungan: Menghasilkan material bangunan yang lebih berkelanjutan dan mengurangi ketergantungan pada bahan baku konvensional.
- Pemberdayaan Ekonomi Lokal: Menciptakan peluang usaha baru bagi masyarakat dalam pengolahan sampah dan produksi paving block.
Dengan meningkatnya jumlah sampah plastik setiap tahun, inovasi pemanfaatan plastik dalam pembuatan paving block menjadi solusi yang efektif dan berkelanjutan. Selain membantu mengurangi pencemaran lingkungan, teknologi ini juga membuka peluang ekonomi baru dan mendukung pembangunan yang lebih hijau.
Catatan Kaki
[1]: Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Sumber.
[2]: Databoks Katadata. Sumber.
[3]: Solusiklik. Sumber.
[4]: Penelitian Universitas Lampung. Sumber.
[5]: Kompasiana. Sumber.
- [message]
- Jasa Desain Rumah
- Tukang Gambar merupakan layanan usaha yang bergerak pada sektor perencanaan Konstruksi Bangunan Gedung, Interior, dan Eksterior. Tukang Gambar menawarkan jasa desain rumah secara online agar bisa berinteraksi dimana pun dan kapan pun saja.